Gandeng Tokoh Agama, Kemenag Kota Gorontalo Komitmen Bangun Kerukunan Beragama

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Dr. Hj. Misnawaty Nuna, M.H saat memberikan pandangan terkait aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini, Kamis (01/04/2021).(Foto: Istimewa)

Kota Gorontalo – Menyikapi aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar dan di Markas Besar (Mabes) Polri, kemarin. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Gorontalo, Dr. Hj. Misnawaty Nuna, M.H menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Pertemuan tersebut ungkap Misnawaty, bertujuan untuk membangun sinergitas dan memastikan kerukunan antar umat beragama tetap terpelihara.

Bacaan Lainnya

“Kemenag menginisiasi pertemuan tersebut juga dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat FKUB yang tugasnya adalah membantu Walikota dalam merumuskan kebijakan pemeliharaan kerukunan ummat beragama,” ungkap Misnawaty, Kamis (01/04/2021).

Yang hadir dalam pertemuan itu diantaranya; Ketua FKUB Kota Gorontalo Dr. Burhanudin Umar, Qodi Kota Gorontalo KH. Rasyid Kamaru, Kesbangpol Kota Gorontalo, Polres Gorontalo Kota dan Kodim 1304. Selain itu, turut hadir, Ketua MUI Kota Gorontalo KH. Abdul Muin Mooduto, Tokoh Hindu I Made Istawa, Tokoh Katolik Meiske Repi dan Tokoh Kristen Repi Lambert.

Ia menuturkan, seluruh peserta rapat telah berkomitmen untuk mensosialisasikan dan membumikan moderasi beragama. Hal ini, lanjut Misnawaty tidak hanya akan dilakukan ditingkat atas tetapi juga sampai pada masyarakat ditingkat dusun.

“Karena sesungguhnya yang rentan itu disana, di masyarakat paling bawah. Sehingga sejak dini kita sudah mulai memberikan pendidikan terkait toleransi dan kerukunan umat beragama kepada masyarakat khususnya anak-anak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Misnawaty menyampaikan seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama yang hadir sangat menyayangkan aksi teror yang terjadi itu, karena tentunya sangat bertentangan dengan semua ajaran agama yang ada.

“Kami semua mengajak masyarakat gorontalo tidak terprovokasi dan tidak terpengaruh. Jadi tetap melaksanakan kegiatan rutin sebagai mana biasa. Apalagi umat katolik yang pada besok akan melasanakan hari raya paskah serta umat islam yang akan memasuki bulan ramadhan,” sampai Misnawaty.

Reporter: Rifaldy Happy

Pos terkait