Pemkot Gorontalo Gelar Upacara untuk Peringati Hari Pendidikan Nasional

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat menjadi pembina di ucapan dalam memperingati hari Pendidikan nasional (Foto: Humas Pemkot Gorontalo) 

Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo melaksanakan upacara di gedung Bandayo Lo Yiladia, Senin (3/5/2021). Upacara tersebut untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tahun dirayakan pada 2 Mei 2021 kemarin.

Dalam upacara tersebut, Wali Kota Marten Taha dan jajaran menggunakan pakaian Takowa dan Dalenggo serta beleuto untuk perempuan.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan Marten. Ia mengungkapkan pesan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadim Makarim yang meminta agar pemikiran bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara harus dijiwai bersama.

“Pemikiran Ki Hajar Dewantara  harus dijiwai dan dihidupkan kembali agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Marten Taha saat memberikannya sambutan

Marten menjelaskan, pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat mewujudkan kemerdekaan belajar yang sejati. Menurutnya, hari ini adalah sebuah momen yang tepat bagi semua warga Indonesia untuk kembali merefleksikan apa yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara.

“Mari kita merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik, dan apa saja yang perlu diperbaiki,” ujar Marten

Wali kota dua periode ini juga menambahkan apa yang disampaikan Nadiem. Ia menyampaikan Nadiem berkeinginan agar anak anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila. “Pelajar yang merdeka dan mampu menyongsong masa depan denga percaya diri,” ucap Marten

Marten menjelaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia saat ini masih terus melakukan empat upaya perbaikan bersama berbagai elemen masyarakat.

“Empat upaya perbaikan itu yaitu; perbaikan infrastruktur dan teknologi; perbaikan kebijakan, prosedur dan pendanaan serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan; perbaikan kepemimpinan, masyarakat dan budaya; dan yang terakhir perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen,” tutup Wali Kota Gorontalo, Marten Taha

Pos terkait