NU Sampaikan 1 Syawal Jatuh Hari Kamis 13 Mei 2021, Nahdliyin Patuhi Prokes

Jakarta– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan bahwa 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021 dan puasa disempurnakan menjadi 30 hari. Seperti dilansir dari NU Online, PBNU turut menghimbau bahwa pada perayaan Idul Fitri nanti, para Nahdliyin  tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) dan umat Islam kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dengan penuh sukacita dan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Selasa (11/5).

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu pun, Kiai Said turut menyampaikan mohon maaf lahir batin. Ia juga berharap ibadah puasa dan seluruh rangkaian ibadah lainnya diterimah Allah, serta amaliyah-amaliyah selam Ramadhan dapat berlanjut pada bulan-bulan selanjutnya.

“Taqabballahu minna wa minku kulla jami’an wa antum bi khair, mohon maaf lahir batin. Semoga ibadah puasa kita dan rangkaian ibadah lainnya selama bulan Ramadhan diterima Allah dan semoga pula amaliyah bulan Ramadhan bisa berlanjut pada bulan-bulan berikutnya,” ucap Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Selain itu, PBNU juga mengimbau agar pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 H dilaksanakan di rumah masing-masing. Kecuali bagi warga daerahnya telah ditetapkan oleh Satgas Covid-19 setempat sebagai zona hijau, shalat Idul Fitri bisa dilaksanakan di masjid dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Kami mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin agar melaksanakan shalat Ied 1442 H, di rumah masing-masing. Kecuali kalau daerah itu dianggap oleh Satgas Covid-19 sebagai zona hijau boleh dilakukan di masjid, itupun dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” imbaunya.

Ikhbar atau pengabaran 1 Syawal 1442 H didasarkan atas rukyatul hilal Lembaga Falakiyah (LF) PBNU yang tidak berhasil melihat hilal pada Selasa (11/5) atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1442 H. Karenanya, Ramadhan 1442 H diberlakukan istikmal atau disempurnakan menjadi 30 hari.

LF PBNU melaksanakan rukyatul hilal pada kali ini di 49 titik di seluruh Indonesia guna memenuhi metode pentapan awal bulan kalender Hijriyah yang berterima di Nahdlatul Ulama. Pelaksanaan rukyatul hilal ini bertumpu pada protokol Kesehatan yang telah disusun LF PBNU sehingga mobilitas kerumunan massa dibatasi.

Pos terkait