Penadata, Jakarta – Tokoh berpengaruh liberal Katolik Roma, Kardinal Reinhard Marx asal Jerman, telah menawarkan untuk mengundurkan diri sabagai uskup agung Munich, setelah bencana pelecehan seksual gereja terkuak ke publik.
Marx merasa turut bertanggung jawab atas ‘bencana’ pelecehan seksual oleh para petinggi gereja beberapa dekade terakhir. Namun tawaran Marx belum diterima Paus Fransiskus.
Dilansir dari reuter.com, Pekan lalu, paus mengirim dua uskup senior asing untuk menyelidiki keuskupan Agung Cologne, yang terbesar di Jerman, atas penanganan kasus pelecehan.
“Saya harus berbagi tanggung jawab atas bencana pelecehan seksual oleh pejabat Gereja selama beberapa dekade terakhir” tulis Marx dalam sebuah surat kepada paus
Diakhir surat itu, Marx berharap kepergiannya akan menciptakan ruang untuk awal baru. Namun, Marx dicurigai ikut dalam pelecehan dan penyamaran, kemudian ia mengatakan kepada wartawan bahwa orang-orang gereja harus bertanggung jawab secara pribadi atas kegagalan institusional
Penyelidikan independen yang ditugaskan dari lembaga hukum keuskupan agung atas pelecehan bersejarah di sana akan segera dilaporkan.
Uskup Agung Cologne, Kardinal Rainer Maria Woelki, baru-baru ini dibebaskan dalam penyelidikan eksternal atas pelecehan masa lalu di keuskupan agungnya.
Disisi lain, cendikiawan agama Thomas Schueller menilai pernyataan Marx sebagai teguran dari Waolki, yang belum mengundurkan diri.
“Dia secara langsung menantang Kardinal Woelki ketika dia berbicara tentang mereka yang bersembunyi di balik penilaian hukum dan tidak siap untuk menangani penyebab sistemik kekerasan seksual di Gereja dengan reformasi yang berani,” katanya kepada Der Spiegel.
Marx adalah pendukung “Jalur Sinode”, sebuah gerakan yang bertujuan untuk memberikan pengaruh lebih besar kepada umat Katolik awam dalam menjalankan Gereja dan dalam masalah-masalah termasuk pengangkatan uskup, moralitas seksual, selibat imam dan penahbisan wanita.
Konservatif telah menyerang konsep tersebut, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan perpecahan.
Marx, 67, yang hingga tahun lalu menjabat sebagai kepala Gereja Katolik Jerman, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengirim surat itu pada 21 Mei, tetapi baru minggu lalu Paus mengirim email kepadanya untuk mengatakan bahwa dia dapat mengumumkannya.
Beberapa tahun terakhir telah terlihat eksodus yang semakin cepat, dengan antrian umat liberal di Cologne untuk keluar dari Gereja, memprotes tidak hanya pada pelecehan tetapi juga atas sikap konservatif terhadap hubungan sesama jenis .
Gereja Jerman memiliki pengaruh yang sangat besar secara global, sebagian karena kekayaannya: pajak yang dibayarkan oleh anggota dan dikumpulkan oleh pemerintah menjadikannya yang terkaya di dunia.
Paus, yang dikenal menyukai Marx, biasanya menunggu, terkadang berbulan-bulan, sebelum memutuskan apakah akan menerima pengunduran diri seorang uskup.
Marx memberi tahu Paus bahwa dia akan terus melayani Gereja dalam kapasitas apa pun yang diperintahkan kepadanya.