Selama 5 Bulan, ada 217 Tersangka Teroris Ditangkap Polisi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Humas Polri)

Penadata, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap ada 217 orang tersangka korupsi di Indonesia yang berhasil diamankan. 

“Kemudian terkait tindak pidana teroris, beberapa waktu yang lalu, telah terjadi pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral (Makassar),” kata kata Jenderal Sigit dalam rapat Komisi III, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, seperti dikutip di humas.polri.go.id, Rabu (16/6/2021).

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan dari peristiwa pengeboman Makassar, terdapat 108 tersangka yang kami amankan di 8 provinsi.

“Sehingga selama Januari sampai dengan Mei, kita telah amankan 217 tersangka, 209 dalam proses penyidikan, dan 8 tersangka dilakukan tindakan tegas terukur,” imbuhnya.

Selain tindakan hukum, pihaknya melakukan pendekatan lembut. Jajaran Polri melakukan kerja sama dengan ormas keagamaan, dari tingkat pusat hingga daerah.

“Dalam menanggulangi tindakan pidana, tentunya selain tindakan hukum secara keras, kami juga mengendapkan langkah-langkah soft approach untuk menangkap pemahaman tentang bahaya intoleransi dan radikalisme yang telah masuk ke semua lini, termasuk juga ke dunia pendidikan,” ujarnya

Ia menambakan moderasi beragama harus dikedepankan dengan membangun kerja sama dengan seluruh ormas-ormas di seluruh Indonesia khususnya ormas-ormas keagamaan dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan.

“Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu, kami melaksanakan kunjungan ke beberapa organisasi keagamaan yang pada saat kami melaksanakan kunjungan, itu pun kami laksanakan juga kegiatan virtual meeting yang diikuti oleh para Kapolda,” ungkapnya

Terhadap para napi teroris atau napiter, dilakukan edukasi kembali soal melalui sejumlah program. Diharapkan, kata Kapolri, cara pandangan para napiter ini berubah.

“Kita juga melakukan kegiatan re-edukasi membuka ruang dengan napiter untuk ikut aktif di dalam program-program dan merubah cara berpikir atau mindset untuk bisa kembali mendukung NKRI,” imbuhnya.

Pos terkait