Indonesia Darurat Sampah

Ilustrasi sampah dibibir pantai (Foto: Pixabay)

Oleh: Fiona Salsa Billa – Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Opini – Indonesia termasuk kedalam negara yang memiliki banyak penduduk otomatis membuat tingginya konsumsi masyarakat dan menyebabkan banyaknya sampah menumpuk. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan indonesia memproduksi sampah sebanyak 175.000 ton per hari, Jika dikalkulasi dalam setahun Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton, bahkan Indonesia dinyatakan menjadi penyumbang sampah plastik ke laut, menurut hasil riset Greeneration, orang Indonesia rata-rata menghasilkan 700 sampah kantong plastik per tahunnya juga belum termasuk sampah plastik lainnya, botol minuman dan wadah makanan, yang jumlahnya naik dari hari ke hari. 

Bacaan Lainnya

Sampah sendiri terdiri menjadi dua kategori yaitu sampah Organik dan sampah Non organik. Sampah Organik merupakan sampah yang dihasilkan dari organisme hidup dan dapat terurai. Contohnya seperti tumbuh-tumbuhan, dedaunan. Sampah Non organik merupakan sampah yang dihasilkan dari organisme tak hidup dan tidak dapat terurai contohnya, botol, styrofoam, kaca. 

Kurangnya kesadaran diri dan pengelolaan sampah yang baik dari pemerintah menjadi faktor utama terjadinya darurat sampah di indonesia. Sampah merupakan ancaman bagi kehidupan juga ekosistem. dampaknya tidak hanya terhadap masyarakat kita, namun juga pada keluhan wisatawan asing yang terganggu akan adanya sampah menumpuk di berbagai tempat wisata di indonesia, seperti yang terjadi di pantai kuta di Bali banyak sekali wisatawan yang menyayangkan keindahan pantai tersebut tidak lagi bisa dinikmati karena terganggu dengan adanya sampah yang menumpuk

Hal ini sangat di sayangkan karena Bali merupakan kota yang sangat terkenal dengan banyak wisata nya dan menjadi tujuan favorit para wisatawan luar untuk berkunjung ke indonesia. Adanya banjir, sampah yang terjadi seperti ini bisa berdampak fatal pada ekosistem lingkungan. Edukasi tentang pengelolaan sampah yang benar sangat penting bagi masyarakat indonesia masih banyak masyarakat yang masih menganggap masalah sampah adalah masalah remeh padahal sampah mengandung gas metan yang menyebabkan pemanasan global. 

Di indonesia juga sering kali terjadi pembakaran sampah yang bisa menyebabkan polusi udara dan justru memperparah pemanasan global yang terjadi, tak hanya itu pembakaran sampah juga berdampak pada kesehatan, sampah yang dibakar menghasilkan karbondioksida yang sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. 

Hal ini juga berdampak buruk bagi makhluk hidup tidak hanya manusia namun tumbuhan pun dapat imbasnya karena, ia tidak dapat menyebabkan oksigen lebih banyak dan terlalu banyak menyerap karbondioksida. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa manusia semakin hari semakin bertambah dan hal ini juga dapat menambah sampah rumah tangga. Masyarakat masih menganggap enteng masalah sampah dan hanya mengandalkan petugas sampah. 

Prinsip Polluters Pay dalam UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, masih minim diimplementasikan. Masyarakat masih memiliki tanggung jawab yang sangat minim terhadap sampah yang mereka buat. Ditambah kurangnya kepekaan pemerintah terhadap menanggulangi sampah juga merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam kasus sampah saat ini. 

Tidak hanya di daratan saja, namun pembuangan sampah juga terjadi di Sungai bahkan Laut. Sampah yang berada di Laut dapat kerusakan Ekosistem Laut dan dapat mengganggu makhluk hidup yang ada di lautan. Keelokan Terumbu Karang akan rusak dengan adanya sampah. Menurut Penelitian banyak sampah yang telah mengendap didalam dasar lautan. Sehingga, Hiu maupun Paus yang ada di laut menjadi mengonsumsi sampah terutama sampah plastik karena, sampah plastik membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun agar bisa terurai dengan sempurna. 

Akibanya, menyebabkan berbagai bencana muncul yang disebabkan oleh sampah seperti banjir karena, sampah yang mengendap di sungai maupun selokan dapat menghambat air sehingga air menjadi terendap dan akhirnya menggenang ke jalanan. Ditambah dengan hujan yang deras membuat volume air menjadi semakin tinggi. Sejatinya selokan dibuat untuk menampung air namun terhambat dengan adanya sampah. 

Salah satu kota yang paling sering banjir ialah DKI Jakarta. Jakarta merupakan Ibukota yang memiliki penduduk yang sangat padat sehingga terjadi banyak aktivitas yang berujung dengan banyaknya sampah. Sehingga sampah menjadi tidak terbendung dan sudah tidak memiliki tempat pembuangan lagi. Ditambah dengan banyaknya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah di berbagai tempat tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. 

Maka dari itu mengedukasi sejak dini tentang bahaya membuang sampah sembarangan sangatlah penting. Pemanasan Global juga dapat dipicu oleh sampah dengan cara pembakaran sampah dapat merusak Ozon Bumi sehingga Karbondioksida masuk ke dalam bumi dan terjadi pencemaran udara. Hal ini dapat menyebabkan polusi udara dan dapat mengganggu pernapasan manusia dan menghambat fotosintesis tumbuhan. 

Dengan ini kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik. Gunakan tempat pribadi untuk mewadahi barang maupun makanan. Saat berbelanja bawalah tas yang digunakan untuk mewadahi barang belanjaan. Kurangilah penggunaan kantong plastik karena sampah yang paling banyak merupakan sampah rumah tangga dan kantong plastik. Permen LH Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R (Recycle, Reduce, Reuse) melalui Bank Sampah masih minim dipahami. Padahal berpotensi ekonomi, selain positif untuk lingkungan. 

Sampah jika dikelola dengan baik, pasti sangat bermanfaat secara sosial dengan masyarakat dapat mengatasi masalah bersama mengenai sampah. Jika dilakukan secara bersama-sama maka masalah tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat juga perlu. 

Pemerintah seharusnya lebih memperbanyak TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan cara menanggulangi sampah dan menunjukkan dampak-dampak yang akan terjadi. Dengan begitu masyarakat akan sadar dan mulai memperbaiki diri dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

Tidak hanya mengedukasi saja namun kita juga harus memberikan contoh bagi orang-orang sekitar sehingga mereka akan menirukan kebiasaan baik yang kita lakukan dan sadar sehingga meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa mereka lakukan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan merupakan langkah awal untuk menyelamatkan bumi. 

Pos terkait