Oleh: Fatimah Azaha – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Opini – Pada awal diberlakukan Social Distancing masyarakat marak menjajaki hobi baru, yakni bersepeda. Olahraga bersepeda ini sempat menjadi tren yang banyak diikuti oleh kalangan masyarakat pada masa social distancing. Tren ini sempat ramai pada tahun lalu. Alasan masyarakat menjajaki hobi baru sebagai goweser untuk mengisi waktu luang karena sebagian besar pelajar, mahasiswa harus belajar dari rumah dan work from home.
Menjadi goweser memanglah baik dan menyehatkan badan, bahkan tidak ada yang melarang. Namun sebagai goweser, kita harus memperhatikan peraturan yang ada dalam sosial. Belakangan ini banyak berita yang muncul berisikan pemberitahuan banyaknya goweser yang menimbulkan masalah baru dalam bidang sosial, terutama masalah dengan rambu lalu lintas. Banyak dari pesepeda yang tidak menaati rambu lalu lintas di jalan.
Para pesepeda dinilai kurang patuh terhadap rambu lalu lintas karena merasa sebagai prioritas di jalan. Bahkan banyak dari mereka yang bersepeda dengan memakan tempat atau bergerombol sehingga mengganggu kenyamanan pengendara lain. Kemacetan dalam ibukota semakin menjadi dengan adanya tren bersepeda yang tidak mematuhi rambu lalu lintas. Adanya laka lantas juga menjadi bukti bahwa kurang tertibnya para goweser dalam menguasai jalanan.
Adanya alasan mengikuti tren yang sedang marak di antara publik membuat masyarakat acuh terhadap peraturan. Banyak dari pesepeda yang hanya mengikuti tren. It is okay jika mengikuti tren, bahkan tidak ada yang melarang apabila suatu individu maupun kelompok mengikuti perkembangan tren. Apalagi tren tersebut bermanfaat untuk menyehatkan badan dan membawa manfaat. Namun, ayolah! Ketika kita mengikuti tren apapun itu harus diikuti dengan sikap disiplin. Disiplin terhadap peraturan, disiplin terhadap waktu. Jangan sampai jika kita mengikuti tren namun kita harus mengabaikan peraturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
Terlebih lagi dalam kondisi seperti ini yang mengharuskan masyarakat untuk tetap diam menahan diri agar tidak keluar demi menekan angka Covid-19. Sangat tidak disarankan beraktifitas diluar rumah, apalagi bergerombol. Banyak dari pesepeda yang melakukan gowes secara bergerombol. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko tinggi penyebaran Covid-19. Ada baiknya jika kita sebagai masyarakat yang patuh dan teladan mematuhi anjuran Pemerintah untuk tetap sementara tinggal di rumah demi turunnya angka menyebar virus ini.
Olahraga bersepeda sangatlah baik bagi tubuh. Namun kita harus pandai membaca situasi. Banyak kasus kecelakaan yang terjadi akibat pesepeda yang kurang mematuhi peraturan jalan. Maka dari itu, Pemerintah kini memutar otak agar semua pengendara baik motor, mobil, maupun sepeda bisa menggunakan fasilitas umum dengan nyaman. Kini terdapat jalur khusus pesepeda yang didesign khusus untuk pesepeda. Adanya fasilitas dari Pemerintah saja tidak cukup tanpa kesadaran dari masing-masing individu. Marilah kita menaati peraturan jalan, bersepeda dengan baris yang rapi tanpa bergerombol. Jika semua pengguna jalan dapat patuh dan cerdas terhadap peraturan yang ada, maka akan tercipta ketertiban yang kita inginkan.