Gelar SADAR, PCNU Bone Bolango Gandeng Da’i Millennial

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ ( PCNU ) Kabupaten Bone Bolango kerjasama dengan Majelis Rasulullah SAW Gorontalo saat menggelar Safari dakwah Ramah (sadar) perdana di masjid Al muhajirin Desa Talumopatu  Kecamatan Tapa. (Foto: Istimewa)

Penadata, Gorontalo – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ ( PCNU ) Kabupaten Bone Bolango kerjasama dengan Majelis Rasulullah SAW Gorontalo  menggelar Safari dakwah Ramah (sadar) perdana di masjid Al muhajirin Desa Talumopatu  Kecamatan Tapa, Jumat (2/7/2021). 

Sesuai namanya, SADAR (Safari Dakwah Ramah) PCNU Bone Bolango kali  ini mengajak sekaligus memberi pemahaman terkait pentingnya dakwah ramah yang jauh dari unsur caci maki dan politisasi masjid oleh pihak-pihak tertentu.  

Bacaan Lainnya

Ketua PCNU Kabupaten Bone Bolango, Suleman Adadau, mengajak para pengurus masjid khususnya yang berciri khas Aswaja An-Nahdliyah agar terus mempertahankan amaliah dan tradisi kearifan lokal yang baik di kabupaten Bone Bolango seperti yasinan, tahlilan, sholawat , maulidan dan lainnya.  

Dalam safari dakwah tersebut,  Ketua Pimpinan Majelis Rasulullah SAW Gorontalo yang juga dai milenial Habib Salim Aljufri  melalui tausiyahnya mengatakan, keberadaan kearifan lokal akan bisa menjalin tali silaturahmi yang kuat di masyarakat serta dapat menghilangkan buruk sangka antar tetangga. 

“Kita harus selalu berhusnudzon kepada orang lain,” ucapnya dalam tausiyahnya. 

Da’I milenial  yang akrab di panggil habib Salim turut menyampaikan, khususnya di era saat ini  banyak tantangan bagi generasi milenial, di  satu sisi, generasi milenial adalah generasi yang memiliki keunikan tersendiri, khususnya dalam menerima dan mentransfer informasi. Hal ini berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Rentang usianya generasi milenial itu, kini di kisaran antara 15–34 tahun. 

Umumnya mereka saat ini menginjak remaja dan pemuda. Pada intinya, generasi milenial adalah generasi yang dilahirkan dalam konteks masyarakat yang sudah terkepung oleh kemajuan teknologi media. Karena karakterisitik generasi ini memang tidak bisa dipisahkan oleh media, tentu media sosial yang kini tengah booming menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam sikap dan perilakunya, namun perlu memperoleh perhatian. 

“Media sosial pun rentan terhadap ajaran radikalisme, intoleransi, dan fanatisme,” ucapnya 

Kenyataan hari ini, kata dia,  menunjukkan bahwa generasi milenial merupakan sebuah kelompok yang rentan terhadap pengaruh ajaran radikalisme dan intoleransi. Banyaknya kelompok-kelompok agama yang berkarakter demikian menandakan semakin tidak sedikit orang-orang yang mudah dikader dan direkrut menjadi bagian dari gerakan radikalisme. 

Sambungnya, radikalisme, ekstremisme, serta ujaran kebencian tentu saja bertentangan dengan nilai-nilai kasih sayang yang diajarkan agama. Dalam konteks agama Islam, diajarkan bahwa keberagaman bukanlah menjadi dalih sebagai pengabsah konflik dan kekerasan. Akan tetapi, justeru perbedaan harus disikapi secara bijaksana dan sebagai sarana untuk saling mengenal. 

Sementara itu, Koordinator Wilayah ( Korwil ) Tapa – Bulango  yang juga Wakil Rois PCNU Bone Bolango, Ishak Huasain menjelaskan, tujuan kegiatan Safari Dakwah Ramah (Sadar) adalah memberi kesadaran pentingnya mengajak umat dengan penuh kebijaksanaan yang menunjukan Islam sebagai agama yang ramah dan penuh rahmat.  

“Sebenarnya agenda ini sejak lama kami rutinkan di wilayah Tapa-Bulango  namun karena pandemi ini kami sedikit membatasi gerak sesuai anjuran pemerintah, maka di kepengurusan PCNU masa khidmat 2021-2026 kegiatan ini menjadi bagian dari program PCNU ” kata Ishak yang  juga mantan Kepala KUA Tapa dan Kasi Bimas Islam Kemenag Bone Bolango. 

Kegiatan safari dakwah ini dihadiri pengurus PCNU Bone Bolango dan majelis Rasulullah SAW, Ketua Umum Badan Ta’mirul Masjid Al Muhajirin Desa Talumopatu dan tokoh masyarakat, kegiatan yang didominasi oleh kaum milenial ini dimeriahkan oleh grup hadrah dari majelis Rasulullah Gorontalo.

Pos terkait