Penadata, Pohuwato – Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafiiyah, Banuroja, Randangan , di Kabupaten Pohuwato turut andil merespon penyebaran covid-19. Buktinya pihak yayasan telah mengeluarkan himbauan terkait pembatasan aktivitas keluar maupun masuk ke dalam ponpes.
Hal tersebut dinilai turut andil membantu pemerintah dalam memerangi serta penularan covid-19. Bahkan wali santri dan santriwati pun aku kebijakan tersebut.
Mengingat covid-19 masih sangat memprihatinkan diberbagai daerah. Sehingga mereka (orang tua) tak perlu khawatir ketika anak-anaknya berada di Ponpes yang diasuh oleh Kiai muda Abdullah Aniq Nawawi itu.
Menurut para wali santri, langkah yang diambil pihak pengelola ponpes merupakan upaya yang tepat dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 di lingkungan ponpes salafiyah syafiiyah.
Sementara itu, badan otonom (Banom) di Nahdlatul Ulama, GP Ansor Pohuwato dengan sigap ambil bagian menindaklanjuti himbauan tersebut. Misalnya membuat pos penjagaan untuk memproteksi aktivitas keluar masuk ponpes.
Ketua GP Ansor Kabupaten Pohuwato Abdul Kadir Diko mengatakan, sebagai pimpinan tertinggi, ia telah mengarahkan Banser ikut andil dalam penanganan dan pencegahan covid-19, baik dilingkungan pesantren maupun luar pesantren.
“Ada sekitar 40 anggota Banser yang ikut andil dalam penjagaan dua pos akses masuk ke area pesantren. Aktivitas penjagaan dimulai pukul 08.00 – 22. 00 Wita (waktu dimana orang-orang sering berkunjung)”
“Selain penjagaan pos, kami juga turut membantu dalam memastikan penerapan Prokes, keamanan, serta ketertiban di lingkungan pesantren”. tulis Ketua Fraksi PKB DPRD Pohuwato ini kepada redaksi, Selasa (27/7/2021)
Disisilain, pengasuh ponpes salafiyah syafiiyah KH Abdullah Aniq Nawawi menilai, bahwa respon GP Ansor Pohuwato tersebut patut diapresiasi. Sehingga sinergitas antara pesantren dan organisasi pemuda seperti ini perlu ditiru pihak lain.
“Saya mengajak khalayak umum untuk tetap tenang, gunakan prokes, jaga iman & imun, memperbanyak sholawat dan istighfar, serta tidak bosan-bosannya untuk tetap melantunkan doa agar kondisi dapat kembali normal”, ungkap pria yang akrab disapa Gus Aniq. (Hendratno Budiono)