Penadata, Nasional – Pengecatan kembali pesawat kepresidenan menuai kritik sejumlah pihak. Kondisi cat pesawat tersebut dinilai pemborosan anggaran dan bukan prioritas utama negara yang sedang melawan pandemi covid-19 saat ini.
Guspardi Gaus, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN mengatakan pemerintah seharusnya memiliki sense of crisis terkait proyek cat ulang pesawat kepresidenan yang memakan anggaran hingga Rp2 miliar.
“Harus punya sense of crisis lah ya. Harus mempunyai rasa kepedulian terhadap kondisi kekinian,” kata Guspardi saat dihubungi, Selasa (3/8) dikutip dari cnn
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritik proyek cat ulang pesawat kepresidenan. Mardani mengatakan cat ulang pesawat presiden tersebut bukan prioritas di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
“Pertama, semua anggaran fokus untuk penanganan Covid-19. Kedua, mengecat pesawat tidak prioritas saat ini,” kata Mardani
Di sisi lain, petinggi Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan sekaligus menyindir pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru ke merah. Ia mengaku bingung dengan pemilihan warna merah untuk pesawat tersebut.
“Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru,” kata Andi lewat akun Twitter miliknya, @Andiarief_, Selasa (3/8).
Sebelumnya, pengecatan pesawat kepresidenan jadi sorotan publik usai cuitan pengamat penerbangan Alvin Lie. Alvin menyebut biaya pengecatan pesawat berkisar antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
Mantan Komisioner Ombudsman ini mempertanyakan alasan pemerintah menggelontorkan anggaran begitu besar di saat krisis. Alvin menyebut pengecatan itu sebagai bentuk foya-foya.
“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI @setkabgoid @jokowi,” tulis Alvin lewat akun @alvienlie21, Senin (2/8).