Penadata, Kota Gorontalo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna menghadiri rapat koordinasi persiapan pencairan dana bos madrasah tahap II secara virtual.
Rapat yang digelar, Kamis (05/08/2021) itu, turut hadir Kakanwil Kemenag dan Kakankemenag Kab/Kota seluruh Indonesia serta Bank penyalur Bos.
Misnawaty menuturkan, bahwa pada kesempatan itu manager REP ME-QR Abdullah Faqih menjelaskan tentang mekanisme pencairan Dana Bos tahap II diantaranya tentang penggunaan Aplikasi e-RKAM.
“Aplikasi yang di launching Tahun 2020 ini sudah digunakan oleh sebagian madrasah yang sudah menjadi sasaran e-RKAM. Beliau mengatakan dengan adanya aplikasi ini agar memudahkan madrasah menyusun pelaporan nanti terutama dalam perencanaan anggaran yang ada di madrasah,” tutur Misnawaty.
Misnawaty menekankan, hal ini dilakukan agar madrasah lebih detail dalam penginputan data siswa sehingga dapat terintegrasi dengan benar dengan Aplikasi Portal.
Lanjut Misnawaty, pada Tahun 2023 nanti Aplikasi e-RKAM ini sudah digunakan 100% oleh madrasah di seluruh Indonesia.
“Direktorat KSKK juga menjelaskan DANA BOS di tahap I sudah dicairkan sekitar 3,6 Triliun dan tahap II akan dicairkan lagi 3,6 Triliun. Pencairan tahap II itu sudah terealisasi sekitar 3,2 Triliun, beliau berharap akhir agustus nanti Dananya bisa direalisasikan 100%,” jelasnya.
Selain itu kata Misnawaty, di dalam virtual meeting tersebut mereka menerangkan terkait apa saja yang menjadi syarat pencairan dana Bos.
“Syarat pencairan diantaranya berupa bukti upload dari portal Bos, buku tabungan, KTP asli, stempel Madrasah, dan mengisi slip penarikan dan ditandatangani di depan teler, dan untuk pencairan selanjutnya cukup membawa buku tabungan, KTP asli, stempel Madrasah dan mengisi slip penarikan dan ditandatangani di depan teler,” papar Misnawaty.