Penadata, Kota Gorontalo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna berharap gerakan Oikumene akan terus tumbuh subur mewarnai kehidupan moderasi beragama.
Hal tersebut disampaikan Misnawaty, saat memberikan sambutan pada acara pembinaan kerohanian yang digelar unit kegiatan mahasiswa kristen Oikumene Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jumat (20/08/2021).
Kegiatan yang dilakukan secara daring itu, memusatkan lokasi kepanitiaan di studio moderasi beragama Kemenag Kota Gorontalo atau yang nama lain Tolopani (toleransi lokomotif perdamaian negeri) podcast.
“Gerakan oikumene tidak boleh tergerus oleh waktu dan zaman, Oikumene adalah salah satu bentuk dari moderasi beragama,” tandas Misnawaty.
Kata Misnawaty, gerakan Oikumene sejatinya adalah gerakan pemersatu bagi gereja-gereja dengan berbagai latar belakang denominasi.
“Oikoumene adalah Gerakan yang peduli pada relasi-relasi antar denominasi gereja (keKristenan) antara agama Kristen dengan agama-agama lain, ideologi-ideologi, bahkan tentang lingkungan hidup dan seluruh ciptaan Allah,” jelasnya.
Lanjut Misnawaty, bahwa gerakan Oikumene memiliki pola gerakan yang tidak hanya satu sisi akan tetapi model gerakannya dari bawah ke atas dan juga dari atas ke bawah.
“Janganlah kegiatan Oikumene kita gaungnya hanya di kelas masyarakat atas, tetapi semua kalangan. Program-program yang dijalankan pun harus lebih banyak aksi bukan hanya kegiatan seremonial saja,” ujar Misnawaty.
Selain itu, Misnawaty juga mengimbau agar Oikumene yang notabenenya didominasi oleh para kaum muda bisa menyalurkan semangat gerakan tersebut untuk mensosialisasikan 5M+1D.
“Dalam situasi pandemi seperti ini kaum milenial wajib menjadi contoh teladan dalam gerakan 5M dan 1D, termasuk menerapkan itu saat kegiatan ini berlangsung (pembekalan kerohanian),” imbuh Misnawaty.