Penadata, Kota Gorontalo – Menteri Kesehatan BEM UNG, Dandi Saputra Halidi menyoroti kebijakan Rektor UNG terkait penerapan aturan tentang Bekerja Dari Rumah (BDR).
Menurutnya, pelaksanaan BDR yang terhitung sudah empat kali dilakukan itu, telah menimbulkan rasa ketidaknyamanan yang berkepanjangan bagi banyak mahasiswa.
“Banyak sekali urusan-urusan mahasiswa yang terbengkalai akibat banykanya pegawai kampus yang sampai dengan hari ini masih melakukan kerja dari rumah,” terang Dandi kepada tim Penadata.Id, Sabtu (04/09/2021).
Meski kebijakan BDR baik untuk mencegah penularan Covid-19. Dandi menilai, hal itu hanya baik untuk para pegawai kampus akan tapi tidak bagi mahasiswa. Karena kata ia, mahasiswa yang biasanya cukup ke kampus saja untuk menyelesaikan urusan kuliahnya, kini harus bepergian ke banyak tempat sebab harus menemui satu persatu dosen ataupun pegawai.
“Malahan kebijakan ini mengharuskan mahasiswa banyak melakukan perjumpaan di luar sana, karena hanya untuk sekedar meminta paraf dan lain sebagainya, sehingga besar potensi kami (mahasiswa) tertular Covid-19,” tegas Dandi yang juga kader PMII itu.
Sehingga, ia berharap, pihak kampus dapat mempertimbangkan kembali secara matang jika akan melakukan perpanjangan kebijakan BDR. Sebab, ujar Dandi, sejauh ini BDR hanya memperburuk efektifitas belajar dan aktivitas mahasiswa di kampus.
“Kalau mau buat kebijakan jangan hanya baik untuk kelompok tertentu, ya harus menyasar semua lah. Toh sejauh ini meskipun BDR dilakukan masih banyak terlihat orang-orang berkerumun di dalam kampus,” imbuh Dandi.