Penadata, Gorontalo – Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Gorontalo, Dr KH. Zulkarnain Suleman turut meresepon polemik pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Gorontalo yang dilaksanakan secara diam-diam. Menurutnya, Konfercab itu sudah sesuai dengan AD/ART NU.
Zulkarnain mengatakan dalam Konfercab PCNU Kota Gorontalo, semua Badan Otonom NU diundang secara virtual saja, tapi mereka tidak menghadirinya. Ia juga menyebutkan bahwa Banom tidak memiliki hak suara, karena hanya menjadi peserta peninjau,
“Banom untuk tidak memiliki hak suara, jadi kita harapkan mereka (Banom) hadir secara virtual. Yang hadir secara offline hanya yang memiliki hak suara misalnya MWC NU,” kata Dr KH. Zulkarnain Suleman, Sabtu (11/9/2021).
Ia juga menjelaskan dalam Konfercab yang dilaksanakan, dibuka langsung oleh salah satu Ketua PBNU secara virtual. Dirinya dari Pengurus Wilayah memberikan sambutan, dan Rais Syuriyah pun turut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Komponen yang bertanggungjawab langsung, semuanya hadir, bahkan seluruh MWC NU yang ada di Kota Gorontalo juga turut hadir, sehingga Konfercab secara sah bisa dilaksanakan. Banon hanya hadir secara virtual saja, bukan melakukan protes,” ujarnya
“NU ini kita jaga marwahnya, kita jaga kesucian organisasinya. Jangan kita sendiri yang merusak itu,” sambungnya
Ia juga menambahkan bahwa PBNU memerintahkan semua Cabang-cabang untuk segera melakukan Konferensi, karena enam cabang di Gorontalo, hanya empat cabang yang aktif SK-nya. Dua diantaranya, yaitu NU Kota Gorontalo dan Pohuwato.
“SK saya sebagai pengurus PW, diperpanjang tiga bulan ke depan, untuk menunggu Konferensi Cabang yang akan dilaksanakan beberapa cabang yang belum Aktif SK-nya, salah satunya adalah NU Kota Gorontalo,” ujarnya
Oleh karena itu, kata dia, Konfercab NU Kota Gorontalo tidak dilaksanakan secara diam-diam. “Yang mencoba membuat polemik ini adalah orang-orang yang hanya ingin menguasai NU saja, namun mereka tidak diakomodir,” tutupnya
Sebelumnya, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Gorontalo Niki Ilanunu menyayangkan pelaksanaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Gorontalo pada, Sabtu (11/9/2021) dilaksanakan secara diam-diam. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak dilibatkannya lembaga dan badan otonom di lingkungan PCNU Kota Gorontalo.
“Saya kaget, tiba-tiba ada konferensi PCNU Kota Gorontalo ini, saya tidak dapat undangan sama sekali, ini aneh, Konferensi Cabang ini diadakan secara diam-diam, dan tidak dilimbat Banom NU lainnya” kata Niki Ilanunu kepada penadata.id
Menurut Niki, sebagai sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia, NU secara struktur mempunyai Banom dan lembaga di bawahnya yang berfungsi membantu dan memberikan dukungan dalam mewujudkan amanat organisasi. Namun, dalam Konferensi Cabang PCNU Kota Gorontalo, Banom tersebut sama sekali tidak diundang dan dilibatkan.
Dalam momentum Konferensi Cabang PCNU Kota Gorontalo seharusnya menjadi momen silaturahmi dalam melahirkan dan mengkonsolidasikan gagasan di semua level perangkat organisasi. Namun, kata Niki, itu hanya menjadi harapan, karena Konfercab PCNU kota Gorontalo diselenggarakan secara sembunyi-sembunyi.
“Ini persis seperti kelakukan kita jaman dahulu di kampus. Ya mungkin karena konfercab NU hari ini diselenggarakan di kampus, sehingga mentalnya seperti mahasiswa semester 1. Sehingga saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena sulit diterima akal dan hati,” tegasnya
Selain itu, kata Niki, Konferensi Cabang PCNU Kota Gorontalo sebagai momen untuk melahirkan gagasan secara terbuka, agar setiap insan NU mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab dalam mewujudkan amanat organisasi.
“Bukankah kita sudah memiliki banyak kader, melalui banom dan lembaganya. Kok dari tahun ke tahun Konfercab NU isinya hanya itu-itu saja, seolah-olah NU di Gorontalo tidak berkembang, lebih tepatnya tidak dikembangkan,” pungkasnya.
Senada dengan Ketua GP Ansor, Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM NU (Lakpesdam NU) Kota Gorontalo, Abd Kadir Lawero juga turut menyayangkan pelaksanaan konfercab NU yang dilaksanakan di Universitas NU itu tidak pernah mengundang lembaga NU dalam persiapan pelaksanaan konfercab
“Saya juga kaget ketika dapat kiriman foto personil banser bone bolango sedang berdiri di depan spanduk yang bertuliskan Konfercab NU lewat grup WAG NU. Saya kurang tahu apa maksud pengurus sebelumnya tidak mengundang kami,”terangnya
Kadir pun melanjutkan, saat informasi pelaksanaan konfercab beredar lewat WAG NU Kota Gorontalo, ia langsung menghubungi badan otonom NU dilingkungan PCNU Kota Gorontalo. Kata Kadir, semua Badan Otonom mulai dari Ansor, Banser, IPNU, IPPNU termasuk PMII tidak diundang pada pelaksanaan konfercab
“Saya langsung bertanya kenapa panitia konfercab tidak mengundang Banom NU? Mereka juga kaget tidak tahu pelaksanaan konfercab itu,” tutup