Ketua PWNU Gorontalo Dinilai Tidak Objektif Melihat Persolan NU di Gorontalo

Penadata, Gorontalo – Ketua GP Ansor Kota Gorontalo, Niki Iriandi Ilanunu mengatakan bahwa PWNU Gorontalo turut andil memperkeruh situasi Nahdlatul Ulama di Kota Gorontalo. PWNU kata Niki, harus objektif dan mendasar melihat persoalan NU di Kota Gorontalo.

“Ketua PWNU (Zulkarnain Suleman) ini sepertinya tidak utuh melihat persoalan mendasar NU di Kota Gorontalo. Apakah PCNU Kota Gorontalo ini sudah berkerja maksimal atau tidak? Tudingan bahwa ada orang-orang yang ingin menguasai NU dan tidak diakomodir itu ia dapat darimana? “, jelas Niki, Minggu (12/9/2021)

Bacaan Lainnya

Terkait tudingan bahwa Lembaga dan Banom NU tidak punya suara dalam Konfercab NU Kota Gorontalo yang digelar kemarin, Sabtu (11/9/2021) dinilai keliru. Dalam AD/ART NU jelas bahwa mereka punya hak suara. Namun untuk hak memilih, lanjut Niki, Lembaga dan Banom tidak punya hak memilih.

“Lembaga dan Banom NU itu diatur sebagai peserta peninjau diberikan hak bersuara terkait pelaksanaan Konfercab NU. Kami tidak di undang sama sekali oleh panitia konfercab. Ada unsur kesengajaan kami tidak di undang. Dan Ketua PWNU asal menerima laporan tanpa cek langsung”, tutur Niki

Menurutnya, kepengurusan PCNU sebelumnya gagal dan harus dievaluasi sudah sejauh mana progresnya. PCNU sebelumya dinilai tidak amanah dalam menjalankan mandat Konfercab NU 2015. Lembaga dan Banom NU kata Niki, punya hak menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) PCNU sebelumnya.

“Sudah gagal mengemban amanah konfercab sebelumnya, kepengurusan yang lama ini masih terpilih. Makanya Konfercab NU dibuat sembunyi tanpa melibatkan kami. Jangan-jangan Ketua PWNU-nya yang ingin berkuasa lagi”, katanya.

Ia berharap, sebagai Ketua PWNU, Zulkarnain mampu menyelesaikan persoalan dengan cara persuasif. Sejauh ini, kata Niki, penyelesaian NU hanya diselesaikan bukan dengan prinsip-prinsip ke-NU-an.

“Sudah 3 Cabang NU di Gorontalo berpolemik dinilai publik dan ini bisa jadi ancaman akan kegagalan PWNU selaku perpanjangan kaki PBNU di tingkat daerah”

“Kekecewaan di tingkat banom, lembaga dan kultur ada soal konsolidasi. Kok respon ketua PWNU sangat politis. Apakah mental NU tidak siap mengadapi perkembangan dinamika organisasi? Pantas saja isinya itu-itu saja.

“Selama menjadi ketua ansor, belum sekali pun di undang dalam agenda yang diselenggarakan PCNU. Termasuk Konfercab yg diselenggarakan hari ini. Lalau sinergitas apa yang harus dibangun?”

Pos terkait