Penadata, Kota Gorontalo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna menyebutkan, para Hafidz dan Hafidzah yang diwisuda merupakan aset daerah dan negara.
Hal tersebut disampaikan Misnawaty, saat menghadiri acara Hafidz dan Hafidzah Juz, 30,29,28, dan 27, bertempat di sekitar Pondok Pesantren Madin Ibnul Jazari, pada Sabtu (16/10/2021).
“Bahwasannya anak-anak yang akan dikukuhkan atau yang diwisuda pada siang hari ini adalah aset negara dan aset gorontalo,” ujar Misnwaty, Sabtu (16/10/2021).
Misnawaty berpesan, bahwa jika para santri ingin menghafal AL-quran maka harus memiliki tujuan yang jelas agar saat proses penghafalan bisa terus bergerak dalam kondisi dan situasi apapun.
“Kemudian yang berikut adalah, ada metode yang dipakai untuk menghafal qur’an, jadi tadi ustadz nya sudah menyampaikan bahwa sesungguhnya kita ini tidak ada manusia yang menyampaikan kita ini bodoh, semua kita diciptakan sama, apalagi anak-anak,bagaimana kita menuliskannya itulah yang akan terjadi seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, dengan adanya kegiatan STQ dan MTQ yang digelar setiap tahunnya semoga anak-anak bisa berpartisipasi di kompetensi tersebut.
“Sesungguhnya bertebaran rumah-rumah taktis seperti ini tetapi yang tilawahnya bagus nah ini yang masih kurang, artinya nanti itu bisa ditambahkan, dan kita berharap tentunya ada follow up dari sini, artinya ada kesinambungan yang pada akhirnya pada gilirannya anak-anak ini bisa merampungkan hafalannya dan selain itu mereka nantinya diharapkan menjadi generasi qur’ani berakhlak qur’ani,” papar Misnawaty.