Penadata, Gorontalo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna mengatakan, bahwa kegiatan Pesantren Pergerakan yang bertajuk “Respon PMII pada Nilai-Nilai Islam Lokal Gorontalo,” oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), adalah bentuk komitmen PMII dalam melestarikan nilai-nilai Islam lokal Gorontalo. Karena itu, pihaknya pun sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Ini merupakan komitmen PMII, melestarikan kearifan lokal yang menjunjung tinggi nilai budaya, yang berkolaborasi dengan syariat islam itu sendiri,” kata Misnawaty.
“Sehingga munculah falsafah Gorontalo adat bersendi syarah, syarah bersendi kitabulah,” tambahnya
Ia menjelaskan, kegiatan yang digagas oleh PMII itu pun merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama, yakni penguatan moderasi beragama, yang kata dia, salah satu pilarnya itu adalah pelestarian kearifan lokal.
“Islam masuk di Gorontalo ini, dengan damai bukan dengan kekerasan, sehingga warga Nahdlatul Ulama sangat memperhatikan pelestarian budaya tadi,” jelasnya
Karena itu, dirinya berharap kegiatan tersebut bisa berkesinambungan, karena kata dia, Gorontalo memang masih sangat kurang kader yang tidak menguasai kitab-kitab. Maka ia mengajak kepada peserta untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, sebab berkesempatan belajar bersama kiai di kegiatan tersebut.
“Kami berpesan agar, ikutilah kegiatan ini dengan baik, ini adalah kesempatan langkah tidak bisa dimiliki oleh para pemuda yang lain diluar sana, tapi alhamdulilah adik-adik sekalian bisa mendapatkan hal ini dalam kegiatan yang digelar PMII,” ucapnya
“Semoga semua ini akan menjadi amal ibadah kita,” tutupnya