JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengatakan sepanjang bulan Oktober 2021 harga minyak goreng naik hingga 6-11 persen. Katanya, hal tersebut akibat dari naiknya harga minyak sawit mentah atau CPO yang mencapai sebesar 44.03 persen.
Karena itu, dirinya mendesak Kementerian Perdagangan secepatnya menghentikan ekspor minyak sawit mentah tersebut. Alasannya adalah, agar nilai tambah di dalam negeri bisa ditingkatkan, dan harga minyak goreng bisa segera distabilkan. Karena itu, ia juga meminta pemerintah secepatnya melakukan konsolidasi tersebut dengan pihak perusahaan minyak goreng.
“Harga minyak goreng naik 6-11 persen sepanjang bulan Oktober 2021. Hal itu dampak dari kenaikan harga minyak sawit mentah atau CPO sebesar 44,03 persen. Agar harga minyak goreng ini segera stabil, pemerintah secara cepat agar menghentikan ekspor CPO untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sekaligus menahan kenaikan harga minyak goreng. Di sisi lain, penghentian sementara ekspor CPO harus dioptimalkan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tegasnya dalam keterangan pers, Selasa (9/11/2021).
Seperti dilansir pada laman, www.dpr.go.id menyebutkan, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng curah telah mencapai Rp 17.300 per kilogram (kg). Sementara untuk minyak goreng kemasan bermerk 1 sebesar Rp 18.350 per kg dan minyak goreng kemasan bermerk 2 sebesar Rp 17.900 per kg. Meskipun Indonesia adalah produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO.
Pasalnya, dengan entitas bisnis yang berbeda, para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang pada Kharisma Perusahaan Bersama Nusantara (KPBN) Dumai yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional. Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan.
Karena itu, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI itu, menjelaskan perlu ada upaya pemerintah untuk menjaga stok minyak goreng di tengah kenaikan harga tersebut. Apalagi kata dia, harga minyak goreng belakangan ini terus mengalami kenaikan. Dirinya dengan tegas sekali lagi meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk secepatnya mengambil langkah.
“Saya minta Kemendag segera merealisasikan rencananya untuk mengeluarkan surat yang meminta seluruh produsen minyak goreng tetap menjaga pasokan dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan minyak goreng melalui penyediaan minyak goreng kemasan sederhana di pasar ritel dan pasar tradisional yang dijual sesuai HET,” tegasnya