JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menyalurkan pupuk subsidi di Indonesia, sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair, Jumat (12/11/2021).
VP Sales Region 1 Pupuk Indonesia, Taufiek mengatakan, saat ini realisasi secara nasional masih di angka 70% atau berkisar 6,34 juta ton, dari alokasi yang sudah ditetapkan 9,04 juta ton tersebut. Ia merencanakan sebanyak 6,34 juta ton yang telah terealisasi tersebut yakni, “Urea sebesar 2,84 juta ton, SP-36 sebesar 303,1 ribu ton, ZA sebesar 553,1 ribu ton, NPK sebesar 2,22 juta ton, dan Organik sebesar 412,7 ribu ton,” kata Taufiek
Dilansir pada laman resmi www.bumn.go.id, kata Taufiek, sebagai produsen Pupuk Indonesia di tahun 2021, berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti yang telah ditetapkan dalam Permentan No. 49 Tahun 2020 tersebut.
“Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten,” katanya.
Adapun syarat untuk penerimaan pupuk subsidi tersebut kata Taufiek, hanya diperuntukan kepada petani yang sudah terdata dan terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Kata dia, syarat dan ketentuan tersebut telah ditetapkan oleh Kementrian Pertanian, yang mana dalam ketetapan tersebut, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, kemudian menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun dan menginput e-RDKK, dan untuk wilayah tertentu kata Taufiek menggunakan Kartu Tani.
“Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat,” ujarnya.
Sementara itu, per 9 November 2021, PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat jumlah stok pupuk subsidi untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 12.620 ton. Stok tersebut tersedia di gudang distributor dan akan dimanfaatkan dalam rangka musim tanam yang sedang berlangsung.
“Urea sebanyak 3.123 ton, NPK sebanyak 5.742 ton, SP-36 sebanyak 1.873 ton, ZA sebanyak 1.193 ton, dan Organik sebanyak 689 ton,” tutup Taufiek.