Kakankemenag Kota Gorontalo Bicara Moderasi Beragama di Kegiatan Pakemda

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna

Kota Gorontalo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna membicarakan perihal moderasi beragama dalam bingkai bhinneka tunggal ika pada kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Daerah (Pakemda).

Kegiatan tersebut digelar oleh Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia Gorontalo, Sabtu (11/12/2021), bertempat di Aula Muzdalifah Asrama Haji Provinsi Gorontalo.

Bacaan Lainnya

Misnawaty Nuna menyampaikan dalam moderasi beragama punya prinsip dasar yaitu adil dan berimbang. Hal ini, kata ia, perlu dipahami oleh masyarakat dalam menjalankan kehidupan di kesehariannya.

“Adil dalam memandang, menyikapi, dan mempraktekan semua konsep yang berpasangan. Sedangkan prinsip keseimbangan adalah untuk menggambarkan cara pandang, sikap, dan komitmen untuk selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan persamaan,” jelas Misnawaty. 

Menurutnya, pemahaman dan pengamalan keagamaan bisa dinilai berlebihan jika  telah melanggar tiga hal, diantaranya; nilai kemanusiaan, nilai kesepakatan bersama, dan nilai ketertiban umum.

“Contohnya jika ada seorang pemeluk agama mengkafirkan saudaranya sesama pemeluk agama yang sama, hanya gara-gara mereka berbeda dalam paham keagamaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata ia, tegaknya moderasi beragama perlu dikawal bersama, baik oleh orang per orang maupun lembaga, baik masyarakat maupun negara. Ujar Misnawaty, kelompok beragama yang moderat harus lantang bersuara dan tidak lagi memilih menjadi mayoritas yang diam.

“Saat ini setiap komponen bangsa harus yakin bahwa indonesia memiliki modal sosial untuk memperkuat moderasi beragama.  Modal sosial ini berupa nilai-nilai budaya lokal, kekayaan keragaman adat istiadat, tradisi bermusyawarah, serta budaya gotong royong yang diwarisi masyarakat indonesia secara turun temurun,” pungkas Misnawaty.

Pos terkait