Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha tegaskan perencanaan dan penganggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Gorontalo harus berbasis kinerja. Anggaran tersebut harus ada input, proses , output dan income yang efekif, ekonomis, dan efisien.
Marten juga menenakan Organisasi Perangkat Daerah (OLD) dalam menyusun rencana kerja anggaran, harus memerhatikan hal tersebut.
“Jangan ada lagi belanja-belanja yang tidak mendukung ada input, proses, output dan income,” kata Marten Taha saat Rapat Tindak Lanjut Hasil Reviw BPKP terhadap dokumen perencanaan dan penganggaran Daerah Tahun 2022, yang dilaksanakan di Grand’Q Hotel, Selasa (14/12/2021).
Marten meminta, Bappeda, BPKP dan Inspektorat Kota Gorontalobisa mengawal hal tersebut. Hasil review dokumen perencanaan dan penganggaran Daerah Tahun 2022 harus dikawal.
“Keberhasilan sebuah program dan jalannya sebuah kebijakan ditentukan dari awal. Perencanaan itu seperti benih; jika kita menanam benih yang baik, maka hasilnya juga akan baik,” ucapnya
Ia menuturkan perencanaan dan penganggaran adalah awal dari proses untuk menuju ke pelaksanaan, pengawasan, pertanggungjawab, hingga ke pelaporan.
“Semua itu jika tidak lalui dengan perencanaan dan penganggaran yang baik, maka tidak akan ada hasil yang naik,” tutup Wali Kota Gorontalo, Marten Taha