Penutupan Diklat Moderasi Beragama, Kemenag Kota Tegaskan Hal Ini

SItuasi penutupan kegiatan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) moderasi beragama bagi penyuluh agama non PNS multikultural di lingkungan Kemenag Kota Gorontalo. (Foto: Humas)

Kota Gorontalo – Kegiatan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) moderasi beragama bagi penyuluh agama non PNS multikultural di lingkungan Kemenag Kota Gorontalo, Sabtu (18/12/2021) berjalan sukses dan resmi ditutup. 

Kegiatan tersebut digelar di MTs N 1 Kota Gorontalo, oleh Balai Diklat Keagamaan Manado. 

Bacaan Lainnya

Abdulrahman Yusuf, Kasubag Kemenag Kota Gorontalo mengatakan, bahwa moderasi beragama saat ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk dipahami terutama bagi pegawai yang bekerja di lingkungan kementerian agama.

“Karena memang media sosial sekarang ini semakin tidak terkendali, banyak postingan yang mengandung sentimen dan hoax. Sehingga, tugas kita sebagai penyuluh, yang namanya moderasi berarti sebagai penengah bukan melihat dari satu sisi. Kita harus menjadi pencerah bagi orang-orang yang bermasalah,” tegasnya. 

Kata ia, pengetahuan terkait moderasi beragama yang telah didapatkan selama mengikuti diklat kurang lebih enam hari harus diimplementasikan di lapangan, sebab menurutnya itu yang terpenting. 

“Ilmu yang didapatkan ini bisa diwujudkan, diaplikasikan dalam pelayanan masyarakat. Bagaimana kita bisa memahami mengamalkan dengan cara yang baik, itulah pentingnya diklat moderasi beragama ini,” jelas Abdulrahman. 

Lebih lanjut, Abdulrahman menuturkan, sebagai penyuluh agama tentunya update mengenai perkembangan isu-isu yang tengah berkembang sangat penting utamanya dengan menggunakan kemampuan IT. 

“Jadi dia (penyuluh) selalu tahu berita-berita terbaru, selalu dikuasai, harus sudah dipahami, itulah penyuluh. Penyuluh agama itu terdepan jangan nanti kejadian baru tahu, intinya selalu proaktif bila mendengar berita-berita yang tidak baik,” paparnya

Pos terkait