Dinkes Provinsi Gorontalo Umumkan Kesiapan Hadapi Gelombang ke-3 Covid-19

Gorontalo – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman umumkan kesiapan menghadapi gelombang ke-3 Covid-19 varian omicron. Pihaknya sudah menyiapkan berbagai peralatan untuk menghadapai gelombang ke-3 Covid-19 tersebut.

“Terkait pandemi covid-19 varian omcron, kami sudah persiapkan dengan awal. Bahkan gelombang kedua covid-19, pertama kami siapkan tempat tidur, kemudian soal obat dan SDM, yang masih bekerja sampai saat ini. Untuk mewaspadai gelombang ketiga,” tutur dr. Yana Yanti Suleman, di Kantor Dinas Kesehatan, Jumat (28/1/2022).

Bacaan Lainnya

Kata dr. Yana menghadapi gelombang omicron ini terjadi banyak hal yang harus di perhatikan. Karena beda antara varian delta dan omicron. Ia menjelaskan berdasarkan hasil penelitian CDC (Center for Disease Control), divisi penyakit menular Amerika Serikat hasilnya adalah perbedan antara delta dan omicron, omicron itu 60-80 persen gejalanya batuk.

“Kemarin yang paling menonjol itu tidak bisa mencium; untuk omicron persentasinya sedikit untuk kurang penciuman,” tutur dia.

Gejala lain sambung dia, itu fatigue yakni rasa lelah, tak beraktivitas banyak tapi sering lelah yang disertai sesak nafas. Meski begitu hal tersebut bukan untuk membuat kita takut, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan, yakni dengan 5M dan 3T serta vaksinasi..

“Karena provinsi Gorontalo belum seratus persen dosis satu vaksin, dan juga dosis dua lebih sedikit. Sehingga hard imunitas (kekebalan kelompok) belum bisa dilaksanakan,” ujar dia.

“Kita tentunya tidak mau PPKM, maka patuhi hal itu. Bukan untuk membuat masyarakat tidak nyaman, tapi membuat agar varian omicron tidak menjalar,” imbuh dia.

Sementara itu, data vaksinasi provinsi Gorontalo melalui Juru Bicara Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi mengungkapkan, cakupan vaksinasi covid-19 Provinsi Gorontalo, dosis satu total mencapai 84.93%, dosis dua 52.38 %, Lansia dosis satu 62.60 %, dosis dua 34.08 %. Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dosis satu 37.34 %, dosis 2 0.30 %.

Penulis : Fadhil Hadju

Pos terkait