Bolsel – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menargetkan tahun 2022, angka stunting di daerah bisa turun sampai 4 persen.
“Kami menargetkan tahun ini stunting di bolsel bisa turun 4 persen, yang di tahun sebelumnya berada di angka 6,5 persen,” ujar Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Bolsel, Suhartini Damo, saat dikonfirmasi, Minggu, (3/04).
Target 4 persen ini, katanya, pihaknya telah bekerjasama dengan dinas dan badan terkait untuk mengintervensi sejumlah desa yang menjadi lokus stunting.
Bukan hanya itu, pihaknya akan intens memberikan sosialisasi kepada remaja guna persiapan memasuki keluarga baru atau berumah tangga, termasuk menyosialisasikan 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
“1000 HPK adalah periode emas. Hari pertama kehidupan ini berkaitan erat dengan pemenuhan gizi di awal kehidupan buah hati. Dampaknya sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang buah hati hingga dewasanya,” ujar Suhartini.
Selain itu, ia menambahkan, saat ini terkait dengan penanangan stunting semua Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) diperintahkan untuk secepatnya membuat Surat Keputusan (SK) kepada tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) baik tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
“Sekarang SK-nya sudah ada dan itu melibatkan dinas badan terkait sesuai dengan tupoksinya dalam rangka percepatan penurunan stunting. Insyaallah, adanya TPPS ini kasus stuting lebih cepat teratasi,” tandasnya