Penggunaan Tiktok Sebagai Media Informasi Terhadap Perkembangan Isu Kawasan

ilusrrasi tiktok (Sumber foto: Pixabay)
ilusrrasi tiktok (Sumber foto: Pixabay)

“Penggunaan Tiktok Sebagai Media Informasi Terhadap Perkembangan Isu Kawasan: Studi Kasus Konflik Rusia-Ukraina

 Oleh: Denny Susilo – Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang 

Bacaan Lainnya

Pada  perkembangan era globalisasi, penggunaan media sosial bisa dikatakan semakin meningkat setiap harinya. Dimana penggunaan media ini biasanya digunakan dalam membantu pekerjaan atau bahkan sebagai media hiburan. Sebagai seorang seniman, programmer, dan perancang dari Amerika Serikat Michael Mandiberg mengartikan bahwa media sosial merupakan sebuah media yang dapat mewadahi kerjasama antar pengguna sehingga mampu menghasilkan suatu karya/konten (user-generated content).

Selain Mandiberg, Van Dijk juga mendefinisikan media sosial sebagai sebuah wadah atau platform media yang lebih memfokuskan kepada eksistensi pengguna dengan memberikan fasilitas ketika melakukan aktifitas atau kolaborasi yang bisa juga dikatakan sebagai fasilitator dalam menguatkan hubungan bagi pengguna agar terciptanya ikatan sosial. Dari kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa media sosial dapat diartikan sebagai suatu platform yang bisa menghubungkan individu (pengguna) dengan pengguna yang lainnya dalam mengekspresikan diri serta berkomunikasi antar sesama.

Dalam penggunaannya, media sosial sering kali dijadikan sebagai alat untuk mencari hiburan baik dalam bentuk video, gambar, tutorial, dan lain sebagainya. Jika melihat pada salah satu contoh dari media sosial yaitu tiktok, hal ini tidak lepas dari peran salah satu media tersebut yang menjadi tren di semua kalangan. Dimana tiktok sendiri merupakan salah satu platform online yang bisa dikatakan sangat populer dan diminati oleh masyarakat global. Sebagai media sosial atau aplikasi yang berasal dari Tiongkok, tiktok sendiri diluncurkan pertama kali oleh seorang wirausahawan internet yang bernama Zhang Yiming tepatnya pada bulan September 2016. 

Selain sebagai pendiri dari jejaring sosial tiktok, Zhang Yiming juga merupakan pendiri Bytedance Technology sebuah perusahaan teknologi internet yang ada di China. Sepanjang kuartal pertama (Q1) di tahun 2018, tiktok dinobatkan sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh dengan persentase sekitar 45,8 juta kali dan mampu mengalahkan peminat dari media sosial lainnya seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya.

Tidak hanya tahun 2018, pada tahun 2019 juga yang terhitung sejak bulan November aplikasi tiktok menjadi salah satu aplikasi non-game yang banyak diunduh. Kurang lebih sebanyak 1,5 milyar pengguna tiktok di seluruh penjuru dunia. Lagi dan lagi jumlah ini tentunya telah mengalahkan pengguna aplikasi instagram yang diunduh sebanyak 1 milyar saja. Perbedaan jumlah pengguna yang bisa dikatakan sangat jauh ini telah membuktikan bahwa aplikasi tiktok semakin populer dan diminati banyak orang di setiap tahunnya. 

Terlebih di aplikasi ini mempunyai kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh media sosial atau aplikasi lainnya seperti penyediaan lagu, tools, serta berbagai fitur, filter, dan stiker yang sangat bervariasi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna untuk lebih memilih tiktok dalam membuat berbagai konten kreasi ataupun edukasi yang akan disajikan untuk penonton.

Meskipun pada kenyataannya hampir semua video yang tersedia di tiktok lebih mengarah pada pembahasan tutorial dalam segala aspek, tetapi tidak menutup kemungkinan para pengguna tik tok juga menampilkan berbagai konten video edukasi yang mampu menambah wawasan pengetahuan bagi penonton. Contohnya pada konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel yang pernah dibuat dan dikemas semenarik mungkin dengan memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia. 

Adapun salah satunya video yang membahas isu Palestina dan Israel berasal dari akun @havilah_azaria_ardine dan telah ditonton sebanyak 97,9 ribu viewers. Dimana dalam video yang dibuat oleh Havilah Azaria Ardine menyebutkan bahwa konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel di latar belakangi karena sengketa tanah yang diperebutkan oleh kedua negara. 

Sebagai negara yang ingin menguasai tanah Al-Aqsa, Israel berusaha untuk merebutkan tanah tersebut dari wilayah Palestina. Perebutan tanah Al-Aqsa oleh Israel dikarenakan mereka berkeyakinan bahwa Masjidil Aqsa merupakan tempat mulai bagi masyarakat Yahudi. Tidak hanya wilayah Al-Aqsa, hampir seluruh wilayah Palestina juga telah dikuasai oleh bangsa Israel itu sendiri.

Selain konflik Palestina dan Israel yang sempat menggemparkan dunia, baru-baru ini dunia dihebohkan lagi dengan konflik di Kawasan Eropa antara Rusia dan Ukraina. Seperti halnya dalam video di akun tiktok @millenialzkece mengenai konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah ditonton sebanyak 23.5 juta viewers dan menjadi FYP (for your page) di aplikasi tiktok, menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di kawasan Eropa ini muncul akibat penggulingan presiden Ukraina Victor Yanukovych yang pro terhadap Rusia. Karena peristiwa inilah Rusia berusaha untuk mengambil daerah semenanjung Crimea yang merupakan bagian dari Ukraina untuk bergabung bersamanya.

Selain itu dalam video @millenialzkece menyebutkan bahwa selain presiden Victor Yanukovych yang pro kepada Rusia, ternyata ada beberapa gerakan separatis di wilayah Ukraina yang pro juga terhadap Rusia dengan melakukan deklarasi kemerdekaannya dari Ibukota Ukraina. Melalui peristiwa ini telah menewaskan kurang lebih 13 ribu tentara dan warga sipil. 

Disisi lain munculnya konflik ini juga akibat kemarahan Presiden Vladimir Putin terhadap Ukraina yang lebih memilih bergabung ke Uni Eropa dan NATO dibandingkan ke Uni Ekonomi Eurasia yang merupakan organisasi gagasan Rusia untuk memperkuat kerjasama internasional dibidang ekonomi terkhusus negara bekas Uni Soviet. Dengan adanya hubungan intensif antara Ukraina dan NATO inilah yang membuat Rusia terancam, terlebih banyaknya prospek pangkalan militer NATO yang berada di perbatasan Ukraina.

Jika melihat pada dua contoh kasus diatas yang membahas mengenai konflik negara di aplikasi tiktok, hal tersebut telah membuktikan bahwa segala bentuk konten edukasi bisa didapatkan melalui jejaring sosial tersebut. Terlebih hingga saat ini pengguna tik tok semakin marak di penjuru dunia. Dan tentunya Hal ini juga bisa dijadikan peluang bagi pengguna tik tok bahwa konten video edukasi yang membahas isu-isu global akan mendapatkan respon positif dan bisa menambah wawasan pengetahuan bagi penonton itu sendiri.

 

Referensi:

Marini, Riska, ‘Pengaruh Media Sosial Tik Tok Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMPN 1 Gunung Sugih Kab. Lampung Tengah’, Http://Repository.Radenintan.Ac.Id. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019)

Pos terkait