Momen G20: Kepentingan Indonesia Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional

Ilustrasi ketahanan pangan (Sumber; Pixabay)
Ilustrasi ketahanan pangan (Sumber; Pixabay)

Oleh: Muhammad Ilham Laksana Pasya – Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

PERMASALAHAN agraria erat kaitannya dengan ketersedian pangan. Bagaimana tidak, dari konflik ini sangat berpengaruh pada sektor produksi pangan seperti Pertanian. Lahan pertanian yang Sebagian besar rusak karena adanya industri liar yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi rusaknya lahan tanah dan terhambatnya produksi pangan.

Bacaan Lainnya

Hal ini penting karena sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat . Terkhusus pangan merupakan keperluan dasar manusia untuk bisa bertahan hidup karena Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan manusia akan pangan dan populasi Indonesia pasti meningkat sehingga perlu adanya usaha dari pemerintah. Hal ini menjadi sebuah desakan bagi indonesia untuk mencegah terjadinya krisis pangan yang berkelanjutan.  

Diperkirakan akan terjadi krisis pangan dalam 50 tahun kedepan, hal ini disebabkan dampak pandemic Covid-19 dan perubahan iklim yang tak menentu. Menurut Laporan Global Network Against Food Crisis (GRFC) dan Food and Agriculture Organization (FAO) pada akhir tahun 2019 lalu, setidaknya terdapat 135 juta orang di 55 negara mengalami krisis pangan yang berdampak pada terganggunya pertumbuhan anak sebanyak 75 juta anak dan terganggu pada malnutrisi pada tahun 2019.

Terlebih lagi, Ketahanan pangan di Indonesia tergolong lemah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut data Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia melemah. Tercatat skor indeks ketahanan pangan Indonesia pada 2020 mencapai level 61,4, kemudian pada tahun 2021 indeks ketahanan pangan menurun menjadi 59,2. Hasil indeks tersebut menjadikan Indonesia pada tahun 2021 menduduki peringkat ke-69 dari 113 negara.

Melihat data tersebut sebenarnya Indonesia berpotensi kehabisan sumber pangan. Segala macam dampak yang terjadi dari terganggunya produksi pangan yang menurun sehingga kurangnya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Dampak terburuknya adalah terjadinya krisis pangan yang dimana ketersediaan pangan habis sehingga menimbulkan kelaparan dan kekurangan gizi. Dampak berkepanjangan ialah pada sektor sosial dan keamanan.

Penanggulangan ketersediaan pangan agar tidak terjadi krisis pangan tentu merupakan tantangan besar bagi pemerintah Indonesia di masa pandemic covid 19 ini. Sebagai salah satu cara untuk mewujudkan ketahanan pangan yaitu dengan memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral. Momen G20, Merupakan salah satu momen dimana seharusnya Indonesia bisa berpartisipasi aktif dalam menjalin kerja sama dengan negara anggota, terlebih lagi Indonesia terpilih sebagai presidensi G20 pada KTT G20 ke 15 di Riyadh, Arab Saudi pada 22 November 2020 lalu.

Salah satu hal yang menjadi atensi dalam pembahasan G20 2022 adalah Pemulihan global dalam aspek ekonomi terkhusus pada penanggulangan krisis pangan dan ketahanan pangan global. Sebagai tuan rumah, Indonesia semestinya bisa membahas tentang upaya ketahanan pangan nasional secara komprehensif hingga mencari sebuah solusi secara berkelanjutan.

Upaya yang dilakukan Indonesia dalam forum tersebut harus diarahkan kepada peningkatan dan produktivitas pertanian. Strategi diplomasi ekonomi juga perlu dilakukan agar bisa mencapai kepentingan tersebut. Hal ini juga bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia di Kawasan Asia Pasifik yang diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi Kawasan.

Pos terkait