Resesi Dunia, Apakah Indonesia akan Mengalami Hal yang Sama Seperti Sri Lanka?

Ilustrasi (Sumber: Pixabay)
Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

Oleh: Ahmad Tinto Mahendratama – Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

PEREKONOMIAN dunia sempat mengalami guncangan akan ancaman resesi hal ini disebabkan oleh efek dari pandemic covid-19 dan konflik yang terjadi antara rusia dan ukraina. Namun sekarang yang menjadi pengaruh terbesar dari resesi ini berasal dari bagian geopolitik antara konflik rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas energi dan pangan yang akibatnya banyak negara harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan komoditasnya. 

Bacaan Lainnya

Dari hal itu ada beberapa negara yang terancam resesi akan hal ini yaitu: 1. Selandia Baru,2. Sri lanka 3. Jepang,4. Korea Selatan,5. Australia, 6. China, 7. Taiwan 8. Hongkong 9. Pakistan, 10. Malaysia, 11 Thailand 12. Vietnam,13. Filipina 14. India, 15. Indonesia.

Dari 15 negara diatas yang paling parah adalah Srilanka yang menjadi sorotan public karena mengalami kekacauan yang sangat parah dari guncangan ekonomi akibat konflik rusia dan ukraina yaitu mereka harus menghadapi krisis energi. Selain itu terdapat beberapa faktor lain. Mulai dari kurangnya pendapatan dari pariwisata hingga hutang atau pinjaman yang dilakukan oleh sri lanka yang cukup besar sehingga sri lanka membuat suatu pernyataan bahwa mereka tidak bisa memenuhi ketentuan untuk melunasi hutang itu yang akan jatuh tempo pada tahun ini. 

Disisi lain dari krisis ekonomi hal ini akhirnya juga berdampak pada krisis kemanusiaan karena banyak sekali rakyat sri lanka yang mengalami kekurangan pangan lalu tidak mendapatkan pasokan energi dari pemerintah selama berbulan-bulan hingga banyak sekali fasilitas public yang harus ditutup karena kekurangan bahan bakar

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah akan mengalami hal yang sama atau tidak?  Hal sebaliknya justru terjadi pada Indonesia yang mengalami keuntungan akibat konflik ini karena terdapat permintaan yang sangat tinggi dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan komoditas dan terjadinya peningkatan permintaan ekspor yang akhirnya mengakibatkan terjadinya peningkatan pendapatan nasional negara Indonesia. 

Dari hal itu akhirnya memunculkan suatu keyakinan bahwa indonesia bisa aman dari resesi. Asia Development Bank memberikan gambaran akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai akan mengalami peningkatan sebesar 5%. 

“Aktivitas perekonomian Indonesia terkesan normal dan efek dari pandemic covid- 19 terlihat masih terkendali walaupun sempat terjadi kenaikan jumlah kasus pada akhir ini” kata Jiro Tomiaga, Direktur Asian Development Bank untuk Indonesia pada siaran pers, Kamis (21/7/2022).

Selain Asian Development Bank, direktur pelaksana dana moneter internasional juga yaitu Kristalina Georgieva juga memberikan beberapa alasan pendukung mengapa Indonesia itu bisa aman dari resesi yang pertama adalah penanganan kasus covid-19 di Indonesia itu dilakukan dengan cepat dan tanggap karena hal itu dapat mencegah penurunan ekonomi dari dalam negeri.

Kedua adalah dengan adanya konflik rusia dan ukraina Indonesia akan diuntungkan karena hal ini akan memberikan peningkatan ekonomi Indonesia di atas 5% dan inflasi 4%. Serta dengan pemberlakuan anggaran yang baik yang akan dapat memberikan dukungan kepada masyarakat.

Pos terkait