Boalemo – Yandrianto Adjiji salah tokoh masyarakat, mempertanyakan kinerja Badan Pemusyarakatan Desa (BPD) Desa Mananggu, yang menurutnya kurang melakukan fungsi terhadap pengawasan anggaran yang ada di desa tersebut. Kamis, (18/8/22).
“BPD Desa Mananggu perlu dipertanyakan, sebab kinerja mereka dalam pengawasan anggaran di Desa Mananggu itu sangat kurang, sampai terjadi hal yang meresahkan masyarakat dalam setiap program, terutama pemberdayaan masyarakat. Instansi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dipimpin ketua bapak Anton Bobihu itu saya rasa ada kejanggalan,” ungkap Yandri
Menurut Yandri hal yang memicu kurang adanya fungsi pengawasan oleh BPD tersebut, disebabkan pengurus BPD sendiri tidak lagi harmonis antara ketua dan anggota.
“Itu saya melihat di tubuh BPD sendiri tidak lagi harmonis antara ketua dan anggotanya. Ini memicu munculnya permasalahan yang mengakibatkan program pengadaan pupuk BIOTA dan Kelompok Wanita Tani (KWT) tidak terawasi dengan baik, sehingga anggaran dipermainkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab,” bebernya
Kata dia, dirinya pernah mengusulkan kepada BPD untuk membuat setiap laporan keuangan dalam setiap program. Tetapi, sampai sekarang, evaluasi yang dilakukan itu, kata Yandri, hanya sampai antara lembaga pemerintah desa dan BPD. Sementara kepada masyarakat atau tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut tidak dilibatkan, untuk ikut andil dalam proses evaluasi anggaran tersebut.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi perkembangan Desa Mananggu saat sekarang ini, pola pikir yang mengarah pada proyek untuk mendapat keuntungan pribadi menjadi hal yang sangat merugikan masyarakat,” ucapnya
“Harapan saya BPD harus bangkit untuk memulihkan kembali suasana ini, sebab di dalam instansi BPD itu di duduki orang-orang hebat,” tambahnya
Hingga berita ini terbit, reporter masih terus menghubungi pihak BPD untuk dimintai keterangan.