Malang – Sejumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mensosialisasikan pengolahan bahan mentah menjadi bubuk instan yang siap diminum dari empon di Dusun Bulu, Desa Ngromo, Kabupaten Pacitan.
Kegiatan itu merupakan program pengabdian masyarakat (PMM) yang dilaksanakan oleh kelompok 78 gelombang 8 yang diketuai oleh Titah Arsa. Katanya, pengolahan bahan mentah menjadi bubuk instan yang siap diminum bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga.
“Kegiatan sosialisasi diikuti oleh beberapa warga yang ada di sekitar lokasi pengabdian. Warga sangat antusias dengan adanya sosialisasi ini,” jelasnya
Empon meruakan jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai jamu tradisional. Empon–empon yang paling mudah ditemukan diantaranya jahe, kunyit, kencur, sereh, dan temulawak.
Desa Ngromo merupakan salah satu desa penghasil empon-empon yang berlimpah di kabupaten pacitan. Namun, katanya, beberapa warga hanya menjual hasil panen mereka secara mentah tanpa diolah. Selain itu, warga juga hanya menjual bahan mentah yang dikeringkan.
“Kami juga berharap kepada perangkat desa setempat untuk melakukan sosialisasi juga terkait pengolahan empon-empon mentah menjadi bubuk instan siap minum agar harga yang didapat setidaknya lebih tinggi sehingga para petani setempat sedikit terbantu,” ucapnya
Katanya, untuk melakukan pengolahan empon-empon dilakukan dengan menimbang bahan mentah, air dan gula dengan perbandingan 1:1:1. Kemudian empon-empon dikuliti dan dicuci bersih, setelah itu empon-empon diblender dengan cara memasukkan bahan mentah lalu ditambahkan air.
Setelah itu, saring menggunakan kain dan tunggu sampai ampas mengendap, kemudian setelah ampas mengendap hasil perasan empon-empon dimasukkan ke wajan lalu disangrai sampai berubah menjadi bubuk.
Katanya, jika ingin hasil yang lebih halus maka harus di cooper dan di ayak dengan saringan. Produk bubuk instan lalu dimasukkan pada kemasan yang sudah diberi label agar lebih menarik.
Produk yang tinggalkan untuk Desa Ngromo yaitu bubuk instan siap minum berbahan dasar empon-empon dengan nama merk “sampoen nyrupoet,” jelasnya
“Harapan kami untuk produk ini yaitu semoga produk ini dapat diteruskan oleh warga setempat agar menjadi sumber penghasilan baru, selain itu produk ini juga lebih dikenal oleh masyarakat yang lebih luas,” tutupnya