Gorontalo – Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono mengatakan perlu ada upaya kolaborasi yang terintegrasi untuk memaksimalkan imunisasi di Kota Gorontalo.
Menurutnya, perlu ada dukungan dari lintas sektor dan masyarakat dalam memaksimalkan imunisasi tersebut.
Ryan menjelaskan, dengan adanya pandemi yang merang Indonesia khusus Kota Gorontalo yang sudah kurang lebih 2 tahun, membuat pelaksanaan imunisasi rutin tidak berjalan optimal. Data beberapa tahun menunjukkan, terjadinya penutuni cakupan imunisasi rutin.
“Semua kategori imunisasi terjadi penurunan. Baik imunisasi rutin, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan mengalami penurunan yang signifikan,” kata Ryan Kono saat memberikan sambutan di pertemuan koordinasi dan evaluasi percepatan pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional, Selasa (11/10/2022).
Hal tersebut, kata Ryan, jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia makin bertambah banyak. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
“Ada juga terjadinya peningkatan kasus kajadian luar biasa atau KLB PD3I, seperti campak, rubella, difteri di beberapa wilayah di Kota Gorontalo. Hal ini harus menjadi perhatian semua kalangan,” jelasnya
Ryan menambahkan, sebagai masyarakat global, Indonesia telah berkomitmen mencapai terget global, seperti mencapai eliminasi campak, rubella/congenital, rubella syndrom (CSR), pada tahun 2023. Indonesia juga brkomitmen mempertahankan untuk menjadi negara yang bebas polio, dan mewujudkan dunia yang bebas dari polio tahun 2026.
“Sehingga, diperlukan upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat membantu pelaksanaan kegiatan imunisasi kepada seluruh masyarakat, agar semua komitmen yang direncanakan akan bisa tercapai,” tutup Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono