Gorontalo – Ratusan Pemuda Gorontalo melakukan aksi “Aksi Muda Jaga Iklim” pada Sabtu (29/10/2022). Kegiatan tersebut sekaligus memperingati hari sumpah pemuda sekaligus dan mengajak komunitas, lembaga, perorangan untuk turun aksi dan berkontribusi menekan laju perubahan iklim.
Tania Aminullah, salah satu orator mengatakan, aksi muda jaga iklim ini dilaksanakan di 279 titik dari wilayah Sumatera hingga Papua, dan Gorontalo salah satunya. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan econusa, dan penjaga laut.
Di Gorontalo, kata Tania, Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) menjadi salah satu lembaga yang menginisiasi serta mengajak pemuda Gorontalo yang berasal dari berbagai komunitas dan organisasi kemahasiswa untuk sama-sama melaksanakan aksi tersebut.
Sebenarnya, kata Tania, aksi muda jaga iklim di Gorontalo memiliki tiga jenis kegiatan yang dimulai sejak Jumat malam dengan agenda nonton bareng serta diskusi soal sampah plastik. Hari ini, katanya, merupakan kegiatan ketiga dengan melakukan aksi bersih-bersih sampah.
“Aksi bersih-bersih sampah kita lakukan di selokan air sepanjangan jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo. Kita banyak menemukan sampah plastik di selokan air tersebut,” kata Tania Aminullah kepada awal media.
Tania berharap, dengan aksi ini seluruh masyarakat Kota Gorontalo bisa sadar untuk memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga berharap, masyarakat Kota Gorontalo bisa menyediakan tempat sampah di rumah masing-masing agar sampah tidak dibuang di jalan atau di selokan air.
“Karena, jika sampah dibuang di selokan atau sungai, pasti sampahnya akan mengalir ke laut. Sampah-sampah itu nantinya akan menjadi serpihan-serpihan kecil, dan ikan yang akan memakannya. Hal itu akan mengancam rantai makanan dan kesehatan kita,” ucapnya
Ia menambahkan, perairan Gorontalo sudah tercemar mikroplastik berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pihak pada dua pekan lalu. Hal tersebut membuktikan, sampah plastik sudah mencemari rantai makanan manusia yang akan berdampak pada kesehatan. Ia menegaskan, sampah bukan warisan anak cucu kita.
Selain itu, katanya, peran pemerintah masih kurang ketat dalam mengawasi atau melakukan pengelolaan sampah di Kota Gorontalo. Pasalnya, masih banyak warga Kota Gorontalo yang masih membuang sampah sembarangan.
“kami berharap, ada sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan,” pungkasnya