Gorontalo – Hadija Panto, Istri dari salah satu tersangka judi sabung ayam di Gorontalo Utara berinisial SM melaporkan dugaan penganiayaan oknum Polisi terhadap suaminya.
Didampingi tiga orang kuasa hukumnya, Hadija istri dari tersangka SM melaporkan peristiwa yang dialami suaminya tersebut ke Bidang Profesi dan pengamanan (Bid Propam) Polda Gorontalo, Jumat (7/7/2023).
Ketika dikonfirmasi sejumlah awak media, Hadija meminta keadilan dari Kapolda Gorontalo atas dugaan kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap suaminya.
Hadija menceritakan kronologi dugaan penganiayaan itu terjadi saat suaminya SM diperiksa di Polres Gorontalo Utara. SM ditangkap lantaran terlibat judi sabung ayam yang melibatkan Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Selasa (4/7/2023) kemarin.
Hadija mengatakan, semuanya berawal saat SM suaminya berpamitan untuk mengecek kelapa yang mau di panen. Berharap sudah di lokasi, Hadija pun menelpon suaminya sekitar pukul 16.30 Wita namun tidak diangkat
“Setelah itu saya telepon sekitar pukul 17.30 itu HP-nya masih aktif tapi tetap tidak diangkat lagi,” ujarnya.
Hadija kemudian menghubungi kembali suaminya pada Rabu, 5 Juli 2023 sekitar pukul 04.00 dini hari. Saat itu hp suaminya sudah tidak aktif lagi.
Paginya Hadija menanyakan keberadaan suaminya kepada anak buahnya, dan mengaku kaget setelah mengetahui suaminya sudah berada di Polsek.
Sekitar Pukul 14.30 Wita, Hadija mendapat kabar dari rekannya bernama Efendy Dali kalau suaminya sementara diperiksa di Polres Gorontalo Utara.
“Dia bilang suami saya di Polres, dia bilang suami saya hanya diminta keterangan untuk mengakui melihat Ance Robot seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo ada di lokasi,” terangnya.
Sambil terus memastikan kondisi suaminya, sekitar pukul 03.00 dini hari Hadijah mendapat kiriman gambar dari rekannya bahwa suaminya sudah di rawat di Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki, Gorontalo Utara.
“Saya memang panik, saya tanya apa salah suami saya ? Saya hanya berpikir mungkin dia terlalu capek,” tutur Hadija.
Setibanya di rumah sakit, Hadija langsung mengklarifikasi perihal peristiwa yang terjadi terhadap suaminya SM dan mengaku diminta untuk mengakui keberadaan Anggota DPRD Provinsi Gorontalo di lokasi sabung ayamÂ
“Dia bilang dia tidak melihat. Saya tanya lagi masa tidak lihat, dia bilang kalau memang betul lihat buat apa bohong, mau bohong bagaimana sementara di todong pistol di paha,”ucap Hadija menirukan perkataan suaminya.
Hadija menyebut bahwa suaminya juga diminta untuk push up sewaktu diinterogasi dan sempat mengalami dugaan penganiayaan berupa cambukan dan pukulan di bagian dada.
“Sementara push up dicambuk. Setelah itu mereka tanya kalau suami saya tidak melihat AR, suami saya bilang ampun komdan memang sama sekali saya tidak melihat,” ungkapnya
“Dia tutup muka, dia ditonjok dengan pelungku (kepalan tangan) di dada banyak kali, baru itu di cambuk lagi, sampai suami saya sampai terjatuh. Dia bilang makanya mengaku,” sambungnya.
Hadija menambahkan dirinya menyesalkan atas dugaan tindak kekerasan yang dilakukan polisi kepada suaminya.
“Suami saya sudah jujur, kenapa harus diberikan kekerasan? Apa memang begitu seorang polisi? Setahu saya polisi itu mengayomi masyarakat,” pungkas Hadijah.
Saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda Gorontalo masih menyelidiki kasus ini.
Penulis: Agung